Subscribe:

Selasa, 27 November 2012

Ini Caranya Agar Warga Pelosok Juga Bisa Dapat Akses Kesehatan


 

Salah satu masalah klasik terkait dengan kondisi kesehatan masyarakat Indonesia secara keseluruhan adalah tidak meratanya persebaran tenaga medis. Para dokter cenderung banyak berkumpul di kota-kota besar sehingga penduduk di daerah merasa kesulitan mendapat akses perawatan kesehatan.

Memang puskesmas sudah tersebar secara merata di seluruh Indonesia. Namun tenaga ahli dan peralatan yang memadai masih menjadi PR besar yang perlu segera dibenahi, terutama untuk menyambut BPJS tahun 2014 nanti yang menjamin seluruh masyarakat Indonesia dapat tercakup oleh layanan kesehatan.

"Secara umum puskesmas sudah ada semuanya, hanya tinggal kualitasnya yang perlu ditingkatkan. Jadi gedungnya sudah ada, tapi dokernya atau alatnya belum. Tapi kalau primary helath care-nya di Indonesia sudah cukup merata di seluruh Indonesia," kata Slamet Riyadi Yuwono, Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan RI dalam kegiatan Lesson Learnt DHS2 Project di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (27/11/2012).

Menurut Slamet, kendala yang paling kentara dialami oleh daerah-daerah yang paling sulit dijangkau. Untuk daerah-daerah ini, diperlukan pendekatan tersendiri karena masalahnya lebih kompleks.

Misalnya ada 1 desa yang hanya berisi 10 kepala keluarga, tetapi letaknya amat jauh. Sebagai warga negara ia tetap memiliki hak untuk mendapat layanan kesehatan. Artinya, harus ada puskesmas. Namun mendirikan puskesmas hanya untuk 10 orang justru dapat mengakibatkan pemborosan.

"Oleh karena itu pendekatannya harus berbeda, misalnya menempatkan tenaga selama 3 bulan di desa atau sebagainya. Bisa juga ditempuh dengan model flying health care (layanan kesehatan lewat udara) atau mungkin penguatan kadernya," kata Slamet.

Saat ini, kementerian kesehatan juga tengah mengembangkan sistem yang disebut manajemen terpadu balita sakit berbasis masyarakat untuk menangani balita sakit akibat pneumonia dan malaria. Praktiknya, kader di pelosok diperbolehkan memberikan obat untuk pasien sesak napas atau gejala penumonia dan malaria.

Selain itu, bisa juga dengan diadakan tugas belajar. Praktiknya, dokter puskesmas yang bertugas di daerah terpencil dan belum memiliki spesialis akan dilatih spesialisasi selama 6 semester, padahal pelatihan dokter spesialis umumnya adalah 8-10 semester. Setelah mendapat pelatihan, dokter tersebut akan dikembalikan ke daerah sambil dipantau.

Ada juga model sister hospital seperti yang kini diterapkan di NTT. Dari 24 kabupaten yang ada, sebanyak 14 kabupaten mengirim wakilnya untuk melakukan residensi ke rumah sakit. Wakil ini diajari spesialisasi obgyn, anastesi dan kedokteran anak dibiayai oleh daerah. Setelah selesai, dokter-dokter ini akan ditugaskan kembali ke daerah.

"Kita juga sedang menysun UU tenaga kesehatan supaya dokter-dokter yang ada bisa merata, tidak mengumpul di kota-kota besar. Jadi landasan hukumnya ada. Kalau dulu kan ada inpres, sekarang tidak ada lagi," pungkas Slamet.

Minggu, 25 November 2012

Tes Kesehatan Cagub Jabar

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur independen, Dikdik Mulyana Mansur dan Cecep NS Toyib, tiba di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Minggu 25 November 2012. Mereka menjalani tes kesehatan sebagai calon gubernur Jawa Barat. Dikdik Mulyana, yang seorang mantan Kapolda Sumsel, datang bersama wakilnya sekitar pukul 06.25 WIB. Keduanya terlihat mengenakan seragam yang sama, jaket sport warna putih ungu dengan bordir nama mereka di bagian belakang. Tidak lama kemudian, mantan Bupati Indramayu Irianto MS Safiudin dan mantan Bupati Tasikmalaya Tatang Farhanul masuk bersamaan ke rumah sakit sekitar pukul 06.45 WIB.

Sabtu, 24 November 2012

Rieke Tidak Nyaman Jalani Pemeriksaan Kesehatan

Bandung - Rieke Diah Pitaloka mengaku tidak nyaman saat dirinya menjalani trans vagina pada pemeriksaan kesehatan jasmani dan rohani calon gubernur dan wakil gubernur (cagub/cawagub) Jawa Barat 2013-2018 yang diadakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat di Rumah Sakit (RS) Hasan Sadikin Bandung.

"Pemeriksaan khususnya terkait dengan kodrat saya sebagai seorang perempuan. Ada pemeriksaan papsmear, payudara kanker, sampai ada trans vagina. Saya pikir tidak harus ada trans vagina," kata Rieke, Sabtu (24/11/2012).

Oleh karena itu, ia menyarankan kepada KPU Jawa Barat, agar pemeriksaan trans vagina bagi calon kepala daerah perempuan dipertimbangkan kembali.

"KPU ke depannya pemeriksaan medis seperti ini, apakah karena kami perempuan harus ada barang-barang yang masuk ke dalam tubuh kami. Nah, ini juga mohon dipertimbangan. Jujur secara pribadi saya merasa tidak nyaman," kata pemeran sosok Oneng, dalam sinetron "Bajaj Bajuri" itu.

Ketua Tim Pemeriksaan Kesehatan Cagub/Cawagub Jabar, dr Erwan Emartanto, membenarkan bahwa setiap calon kepala daerah perempuan harus melalui pemeriksaan trans vagina tersebut.

"Ya, benar harus menjalani tes itu. Itu sudah sesuai prosedur yang ada di buku juklak juknis dari KPU," katanya.

Ia menuturkan, saat menjalani trans vagina, sebuah benda asing dimasukkan ke dalam bagian vital perempuan. "Trans vagina dilakukan mengetahui kondisi kesehatan organ vital calon kepala daerah perempuan," katanya menambahkan.

Kamis, 22 November 2012

Menteri Kesehatan ASEAN Bahas Kanker

Menteri Kesehatan ASEAN Bahas Kankerilustrasi
Para pejabat kementrian kesehatan di negara-negara ASEAN, Jumat (23/11/2012), berkumpul di Jakarta untuk membahas masalah penanganan kanker.
Laporan hasil studi ASEAN Cost in Oncology oleh George Institut menyebutkan, saat ini sebanyak 700.000 kasus kanker baru terjadi di ASEAN. Sebanyak 500.000 kasus kematian di kawasan itu juga disebabkan oleh kanker.
Direktur Eksekutif ASEAN Foundation Makarim Wibisono menyatakan, beban kanker di wilayah ASEAN meningkat sampai di titik dimana kanker telah menghambat pertumbuhan ekonomi. Karena itu perlu untuk bertindak segera.
Forum kementerian kesehatan ini diharapkan akan menghasilkan rekomendasi kebijakan untuk menempatkan kanker dalam agenda ASEAN

Menkes: Tak Ada Perbedaan Pelayanan Kesehatan Bagi ODHA

Menkes: Tak  Ada Perbedaan Pelayanan Kesehatan Bagi ODHA
 JAKARTA -- Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nafsiah Mboi, menyatakan tidak ada perbedaan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada orang dengan HIV Aids (ODHA), tidak boleh ada pendiskriminasian dalam bentuk apapun.
Nafsiah mengatakan, untuk memfasilitasi kesehatan penduduk Indonesia, seluruh pendanaannya terdapat dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). "Tercover. Seluruhnya berhak mendapatkan perlakuan yang sama,'' tuturnya, Rabu (21/11), dalam seminar Meningkatkan Jaminan Sosial yang HIV Sensitif di Indonesia, di Jakarta.

Ia meminta agar tidak sungkan untuk melaporkan bila ada yang melihat atau bahkan mengalami pendiskriminasian ketika berobat. Sebab semua hal teknis tersebut, yang menjadi kewajiban para petugas medis di lapangan, terdapat dalam peraturan pemerintah.

''Laporkan, bisa ke saya, atau setidaknya dinas kesehatan terdekat,'' ucapnya.

Untuk mengurangi risiko penularan, Kemenkes mengadakan screening HIV secara teratur. Screening ini dilakukan terutama bagi Pekerja Seks Komersial, gay, waria, pemakai narkoba dengan jarum suntik dan lain-lainnya yang mudah tertular.
"(Kalangan yang rentan tertular tadi) Minum antiretroviral (ARV) itu harus," ujarnya.

Rabu, 21 November 2012

Rujukan Layanan Kesehatan Bagi Lansia Minim


Headline 

Jakarta - Rujukan kesehatan bagi usia lanjut masih belum sesuai dengan harapan. Pasalnya, saat ini baru 8 rumah sakit umum yang memiliki klinik geriatri.

"Idealnya RS bisa penanganan usia lanjut. Namun memang saat ini belum banyak yang mempunyai klinik geriatri. Kita harapkan nanti masing-masing provinsi mengembangkan," kata Dr Dedi Kuswenda, Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan RI di Jakarta, Rabu (20/11)

Menurut Dedi pengembangan klinik geriatri terpadu untuk melayani berbagai masalah kesehatan pada lansia tengah menjadi perhatian Kementerian Kesehatan RI.

Klinik semacam itu ada di semua rumah sakit, bahkan dikatakan baru 8 RS Umum tipe A dan B yang memilikinya, yakni Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), RSUP Karyadi Semarang, RSUP. Sardjito Yogyakarta, RSUD Moewardi Solo, RSUP Sanglah Denpasar, RSUP Hasan Sadikin Bandung, RSUP Wahidin Makassar, dan RSUD Soetomo Surabaya.

"Di Indonesia, baru ada 8 rumah sakit yang memiliki klinik geriatri, sisanya lebih banyak ke Rumah Sakit (RS) jiwa," jelas Dr Dedi.

Dr Dedi menambahkan, hampir semua RS Jiwa sudah memiliki klinik dengan layanan kesehatan terpadu untuk lansia.

"Sebetulnya bukan cuma di 8 RS itu saja, tapi di hampir semua RS Jiwa sudah ada kegiatan-kegiatan untuk geriatri. Jadi totalnya ada 20-an lebih saya kira," tambahnya.

Secara umum, sambung Dedi, masalah kesehatan yang dihadapi para lansia tidak jauh-jauh dari penyakit degeneratif akibat penurunan fungsi organ.
Diabetes mellitus atau sakit gula, hipertensi atau tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, katarak serta osteoporosis termasuk beberapa masalah degeneratif yang banyak dikeluhkan para lansia.

Populasi lansia di Indonesia sendiri diproyeksikan makin meningkat dalam beberapa tahun ke depan. Jika tahun 2010 jumlah penduduk berusia 60 tahun ke atas baru sekitar 18,1 juta, diperkirakan akan meningkat jadi 29,1 juta pada 2020 dan terus melonjak hingga 36 juta pada 2025.

Selasa, 20 November 2012

Trik Mengurangi Biaya Asuransi Kesehatan

Banyak orang membeli produk asuransi tanpa memahami betul manfaat dan risiko dari produk tersebut. Untuk asuransi kesehatan, misalnya, kita sering berpikir bahwa mengantungi produk ini artinya kita sudah terjamin seutuhnya dalam hal kesehatan. Dengan kata lain, berapa pun ongkos perawatan yang kita keluarkan akan diganti seluruhnya. Padahal, tidak selalu begitu.
Perusahaan asuransi memiliki standar atau kalkulasi tertentu dalam menetapkan cakupan asuransi atau jumlah santunan yang bisa Anda terima. Beberapa faktor yang menentukan jumlah santunan itu antara lain, seberapa sehat kondisi tubuh Anda, bagaimana riwayat kesehatan keluarga Anda, dan berapa besar jumlah premi yang Anda bayarkan.
Sebaiknya, Anda membeli produk asuransi kesehatan ketika usia Anda masih muda, dan kondisi kesehatan sedang prima. Ketika asuransi kesehatan Anda beli saat tubuh Anda sedang tidak fit, atau sedang menjalani perawatan untuk penyakit tertentu, bisa jadi klaim Anda justru tidak diterima dalam kurun waktu tertentu.
Baca juga: Bergaya Hidup Sehat dan Panya Asuransi Sama Pentingnya
Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari asuransi kesehatan, yang bisa Anda lakukan adalah:
1. Turunkan berat badan Anda. Pastikan Anda mempertahankan berat badan tidak naik dan tetap di angka yang normal. Dengan demikian, premi asuransi Anda akan menjadi rendah. Anda bisa mengecek berat badan normal Anda melalui penghitungan indeks massa tubuh (IMT). Bila hasil IMT menunjukkan bahwa berat badan Anda termasuk dalam kelas di overweight, perusahaan asuransi akan men-charge Anda dengan premi yang tinggi.

2. Rutin olahraga. Secara tidak langsung, asuransi kesehatan juga berfungsi menjaga jadwal olahraga Anda. Kalau Anda menjadikan olahraga sebagai kegiatan rutin, Anda akan terbiasa tetap aktif dan memberikan image yang positif mengenai kesehatan Anda.

3. Kurangi kebiasaan merokok
. Kebiasaan merokok akan mempengaruhi premi asuransi  secara negatif, dan kemungkinan tidak akan memberikan manfaat yang maksimal untuk Anda. Jika Anda berusaha menyembunyikan kebiasaan merokok ini dari agen asuransi Anda supaya bisa mendapat rate yang rendah, barangkali tak akan banyak menolong. Sebab, mayoritas kebijakan asuransi meliputi tes darah. Tes semacam ini bisa memastikan konsumsi tembakau Anda. Supaya bisa mendapat premi asuransi yang rendah, idealnya Anda sudah dalam keadaan berhenti merokok.
Baca juga: Lajang, Perlukah Membeli Asuransi Jiwa?
4. Hindari alkohol. Premi asuransi kesehatan Anda bisa naik jika Anda mengonsumsi alkohol secara rutin. Akan lebih baik jika Anda menghindari konsumsi alkohol sehingga perusahaan asuransi tidak menemukan alasan lain untuk meningkatkan premi Anda. Namun, sama seperti kebiasaan merokok, Anda harus menghentikan kebiasaan minum alkohol ini jauh sebelum mengirim aplikasi untuk membeli produk asuransi.

5. Tak perlu menambahkan informasi yang tidak bisa Anda ingat. Kalau Anda memang tidak dapat mengingat apakah Anda pernah didiagnosa dengan penyakit tertentu, jangan menambahkannya pada aplikasi asuransi. Rugi dong, kalau Anda mengira Anda mengidap penyakit tertentu sehingga perusahaan asuransi membuat kebijakan bahwa Anda tidak bisa mengklaim biaya perawatan untuk penyakit tersebut dalam jangka waktu dua tahun misalnya. Padahal, dugaan adanya penyakit tersebut tidak terbukti. Karena itu, sebutkan saja yang memang Anda ingat dengan baik.

Perilaku Masyarakat Pengaruhi Kasus Gizi Kurang

Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi

 JAKARTA, Hasil Riset Kesehatan Dasar 2010 mengungkapkan bahwa faktor pengetahuan dan perilaku masyarakat  berpengaruh terhadap kasus gizi kurang di masyarakat, kata Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi.
  
"Data lain menunjukkan bahwa prevalensi gizi kurang juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan," kata Nafsiah saat memaparkan 'Arah Kebijakan Pembangunan Gizi di Indonesia' pada kegiatan Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi X/2012 di Jakarta, Selasa (20/11/2012).

Masalah gizi kurang diakui Menkes Nafsiah masih menjadi salah satu perhatian utama pemerintah, meski kasusnya terus mengalami penurunan dan diharapkan akan terus berkurang sesuai dengan target Pembangunan Millenium (MDGs).

"Bahwa masalah gizi yang belum selesai adalah masalah gizi kurang dan pendek (stunting). Pada 2010 prevalensi anak stunting 35,6 persen, artinya 1 di antara tiga anak kita kemungkinan besar pendek. Sementara prevalensi gizi kurang telah turun dari 31 persen (1989), menjadi 17,9 persen (2010). Dengan capaian ini target MDGs sasaran 1 yaitu menurunnya prevalensi gizi kurang menjadi 15,5 persen pada  2015 diperkirakan dapat dicapai," kata Menkes.

Ia menambahkan, disparitas masalah gizi kurang menurut provinsi masih sangat lebar. Beberapa provinsi mengalami kemajuan pesat dan prevalensinya sudah relatif rendah, tetapi beberapa provinsi lain prevalensi gizi kurang masih sangat tinggi.

Selain gizi kurang dan stunting,  tiga masalah gizi lainnya yaitu Kekurangan Vitamin A pada anak Balita, Gangguan Akibat Kurang Iodium (GAKI) dan Anemia Gizi pada anak 2-5 tahun sudah dapat dikendalikan. Penanggulangan GAKI dilakukan sejak tahun 1994 dengan mewajibkan semua garam yang beredar harus mengandung iodium sekurangnya 30 ppm. Data status Iodium pada anak sekolah sebagai indikator gangguan akibat kurang Iodium selama 10 tahun terakhir menunjukkan hasil yang konsisten.

Median Ekskresi Iodium dalam Urin (EIU) dari tiga survei terakhir berkisar antara 200-230 µg/L, dan proporsi anak dengan EIU 100 µg/L di bawah 20 persen. "Secara nasional masalah gangguan akibat kekurangan Iodium tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat," kata dia.

Masalah gizi ketiga yang sudah bisa dikendalikan adalah anemia pada anak 2-5 tahun. Prevalensi anemia pada anak mengalami penurunan, yakni 51,5 persen (1995) menjadi 25,0 persen (2006) dan 17,6 persen (2011).

Problem gizi yang mengancam kesehatan masyarakat saat ini, lanjut Nafsiah, adalah gizi lebih. Ini merupakan masalah baru karena dalam beberapa tahun terakhir kasusnya mengalami kenaikan. Prevalensi gizi lebih, baik pada kelompok anak-anak maupun dewasa meningkat hampir satu persen setiap tahun. Prevalensi gizi lebih pada anak-anak dan dewasa, masing-masing 14,4 persen (2007) dan 21,7 persen (2010).

"Pola makan pangan yang tidak seimbang merupakan merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit degeneratif," kata Menkes.

Minggu, 18 November 2012

Puskesmas Soreang Buka Posko Kesehatan di CPI


SATIRA YUDATAMA/"PRLM"OREANG, (PRLM).- Puskesmas Soreang membuka posko kesehatan di kompleks Cingcin Permata Indah RW 11 Desa Cingcin, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Hari pertama pascabanjir, para korban relatif aman dari serangan penyakit akibat banjir, seperti penyakit kulit dan diare.


"Sudah beberapa korban yang mengeluhkan kesehatannya. Kebanyakan mereka mengalami luka saat menyelamtkan diri menghindari banjir," tutur Kepala Puskesmas Soreang, dr. Enda Nurlinda saat dijumpai di lokasi posko, Senin (19/11/12).
Dia menjelaskan, sejumlah korban mengalami luka sayatan karena bergesekan dengan material rumah. Bahkan, salah seorang diantaranya sampai mengalami patah tulang di bagian kaki.
Mengenai korban patah tulang, Enda menuturkan, pihak keluarga bersangkutan lebih memilih untuk merawat sendiri. Padahal, ujarnya, Puskesmas Soreang telah menyiapkan unit mobil ambulans.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, untuk menanggulangi kesehatan para korban banjir, pihaknya telah menyiapkan berbagai macam obat. Selain itu, Puskesmas Soreang pun menyediakan kaporit untuk disebarkan ke setiap penampungan air milik warga, supaya meminimalisasi jumlah korban diare.
"Kami akan membuka posko kesehatan hingga kondisi lapangan dinilai aman. Bukan hanya bersiaga di posko, kami pun akan mengontrol kesehatan para korban dengan cara berkeliling rumah masing-masing korban," ucapnya.
Dia mengungkapkan, dalam menanggulangi kesehatan korban banjir CPI, Puskesmas daerah lainnya turur berpartisipasi. Diantaranya yaitu, Puskesmas Sangkanhurip dan Katapang

Sabtu, 17 November 2012

Pemeriksaan Kesehatan Cagub dan Cawagub Digelar 24-25 Desember

Bandung - KPU Jabar memastikan pemeriksaan kesehatan pasangan calon gubernur dan wagub digelar 24-25 Desember. Pemeriksaan akan dilakukan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).

"Kita sudah memastikan pemeriksaan kesehatan para calon itu akhir pekan ini," kata Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat di Kantor KPU Jabar,Jalan Garut, Sabtu (17/11/2012).

Pemeriksaan kesehatan sengaja digelar dua hari. Sebab jumlah pasangan calon terhitung banyak, yakni lima pasangan.

"Jadi 24 Desember itu tiga pasangan calon yang diperiksa, 25 Desember dua pasangan," jelas Yayat.

Sebelum pemeriksaan, rencananya KPU akan menggelar rapat teknis dengan tim kampanye pasangan calon, dokter, dan semua pihak terkait.

"Dalam rapat nanti kita akan jelaskan teknis pemeriksaan seperti apa," pungkas Yayat.

Kamis, 15 November 2012

Kendali Biaya Pelayanan Kesehatan, Kunci Sukses BPJS

BPJS2
 Direktur Utama PT Askes (Persero) I Gede Subawa menyaksikan 
persiapan IT yang dimiliki PT Askes usai memberi pembekalan 
KM (Knowledge Management) kepada sekitar 200 karyawan baru, di Jakarta

Perusahaan pelat merah, PT ASKES (Persero) terus melakukan berbagai persiapan jelang bertransformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada 1 Januari 2014 mendatang.
“Sebagai perusahaan yang mengelola program jaminan kesehatan selama 44 tahun, PT Askes siap mengemban amanah UU BPJS. Kami telah memiliki SDM dan sistem informasi teknologi yang siap mendukung program jaminan kesehatan semesta,” papar Direktur Utama PT Askes (Persero) I Gede Subawa saat memberi pembekalan KM (Knowledge Management) kepada sekitar 200 karyawan baru, di Jakarta,  Kamis.
Prinsipnya, kata Gede,  konsep managed care yang dipakai PT Askes (Persero) adalah implementasi dari pasal 24 dalam UU SJSN. Pasal ini menyebutkan BPJS mengembangkan sistem pelayanan kesehatan dan sistem kendali mutu pelayanan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas jaminan kesehatan.
“Bagi PT Askes ini merupakan sebuah pekerjaan yang sudah biasa kami lakukan. Hanya merupakan peningkatan volume kerja saja,” tambah Gede.
Karenanya, PT Askes (Persero) melakukan berbagai upaya pengendalian, terutama pengendalian biaya pelayanan kesehatan. Perusahaan dengan motto ‘melayani pelanggan melebihi harapan’ itu juga  mengoptimalkan pelayanan kesehatan berjenjang  dan rujuk balik (referral system).
Caranya, kata Gede, dengan  meningkatkan kinerja puskesmas dan dokter keluarga sebagai gatekeeper. Kemudian, adanya daftar plafon harga obat (DPHO), provider yang terseleksi, optimalisasi program promotif dan preventif, sistem pembayaran provider, kapitasi dan pola tarif paket RS, INA CBG’s, utilization review, serta adanya Dewan Pertimbangan Medik.
“Semua itu mengacu pada konsep managed care. Selain itu untuk biaya operasional PT Askes (Persero) juga menggunakan laba investasi dan berupaya agar tidak menggunakan premi dari peserta,” katanya.
TAMBAH KANTOR
PT Askes juga menambah kantor pelayanan dari 48 kantor menjadi 150 kantor di seluruh Indonesia. “Saat ini pun sedang dilatih sekitar 1.000 karyawan baru untuk memperkuat divisi sumber daya manusia (SDM),” cetus Gede.
Untuk memperkuat layanan, PT Askes juga telah menghibahkan 30 ambulans seharga Rp300 juta per unit untuk  rumah sakit di sejumlah daerah yang tidak memiliki kendaraan tersebut. Hibah ambulans semacam ini akan dilakukan tiap tahun tidak saja bagi rumah sakit negeri tetapi juga swasta untuk memperkuat pelaksanaan BPJS.
Soal pengumpulan dana premi dari masyarakat, Gede mengatakan, hal itu juga masih dibahas. Rencananya aktivasi kepesertaan akan memanfaatkan nomor induk kependudukan (NIK) yang ada di Kementerian Dalam Negeri.
“Jika pemilik NIK itu belum bayar premi, maka NIK-nya tidak aktif. Ketika NIK itu dibayar kembali di bank, maka NIK-nya otomatis aktif. Kecuali orang miskin yang preminya ditanggung oleh pemerintah,” ujarnya.
Gede merinci, peserta BPJS nantinya merupakan peleburan dari peserta Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) sekitar 90 juta orang yang preminya ditanggung pemerintah, peserta Askes (Asuransi Kesehatan) sebanyak 16,6 juta orang, dan sisanya peserta dari anggota TNI/Polri, serta peserta jaminan sosial tenaga kerja

Selasa, 13 November 2012

Telkomsel luncurkan program kesehatan untuk daerah Jambi

Sekali lagi, Telkomsel membuat program baru sebagai contoh layanan kepada pelanggannya. Program barunya ini menggarap sisi kesehatan untuk daerah Jambi.

Agar terlaksana sesuai dengan harapan, Telkomsel menggandeng Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dalam pelaksanaannya. Program tersebut termasuk rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional. Menurut Head Of Telkomsel Branch Jambi Warjito, program tersebut berfungsi untuk memberikan informasi layanan kesehatan secara cepat dan tepat sasaran bagi masyarakat.

Ide awal penciptaan program ini karena saat ini masyarakat yang sudah mulai memaksimalkan penggunaan handset atau smartphone dalam mencari berita serta banyaknya orang yang mencari informasi seputar kesehatan.

Warjito menjelaskan bahwa program tersebut dikemas dalam format SMS broadcast dari program Wrb2 SMS Bulk Telkomsel. Dengan pesan singkat itu diperuntukkan bagi para kader PKK, kader Posyandu dan masyarakat dalam mendapatkan berbagai informasi kesehatan yang kesemua informasi tersebut akan dikirim oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jambi secara langsung.

Ia juga mengatakan, hadirnya Web2 SMS Bulk ini menjadikan metode sms sebagai pola penyuluhan baru yang akan digunakan di kalangan Dinas Kesehatan khusus bagi kader kesehatan dan masyarakat tersebar di Jambi.

"Untuk itulah kami mendukung sepenuhnya program Dinas Kesehatan yang memanfaatkan inovasi teknologi selular dimiliki Telkomsel yakni Web2 SMS Bulk, yaitu teknologi mengirim update informasi kesehatan melalui sms kepada sekitar 4.000 orang para kader Dinas Kesehatan akan menerima pesan dalam waktu bersamaan," katanya seperti yang dikutip Antara (13/11).

Sebelum ini, Telkomsel juga mengadakan program bagi-bagi rezeki untuk wilayah Sumatera. Program yang dinamakan Jutawan Bicara tersebut diciptakan sebagai rasa terima kasih Telkomsel terhadap penggunanya yang masih loyal menggunakan produk mereka

Senin, 12 November 2012

Cara menyembunyikan kebotakan pada pria

Pria takut kalau mereka tertangkap basah mengalami kebotakan. Ini bahkan menjadi mimpi paling buruk bagi pria. Gaya hidup tidak sehat dan stres merupakan faktor penting yang menyebabkan kebotakan pada pria. Lantas, bagaimana cara menyembunyikannya? Berikut adalah trik jitu menyembunyikan tanda kebotakan pada pria, seperti dilansir Boldsky.

1. Botak di sisi kanan atau kiri

Meniru gaya rambut rockstar yang sedang tren saat ini. Anda harus menipiskan rambut di bagian sisi kanan dan kiri, serta meninggalkan rambut spike di tengah. Kini, Anda bisa lebih percaya diri karena tidak ketahuan botak.

2. Botak di bagian tengah

Sebagian besar pria mengalami kebotakan di tengah kepala. Hal ini disebabkan oleh masalah hormonal dan keturunan. Jika sudah begitu, Anda harus memotong rambut sangat pendek untuk menyamarkan kebotakan.

3. Botak di bagian garis rambut

Garis rambut semakin surut dan menipis? Masalah ini biasanya dikarenakan oleh kesalahan menyisir rambut. Untuk menyembunyikannya, Anda cukup mengubah letak garis rambut. Jika awalnya garis rambut Anda terbelah di sisi kiri, ubahlah letaknya. Ingat, sebaiknya jangan menyisir rambut terlalu kasar.

4. Botak di bagian depan

Sebagian pria mengalami masalah pertumbuhan rambut, yang menyebabkan rambut tumbuh lebih lebat di bagian belakang kepala. Masalahnya, bagian dahi akan terlihat tipis dan hampir botak. Maka, pertama-pertama sisir rambut Anda dari belakang ke depan untuk menutupi kebotakan. Tarik rambut belakang ke depan dan berikan aksen poni panjang yang terjuntai alias polem.

5. Kebotakan parah

Anda mengalami kebotakan parah dan tidak tahu harus bagaimana? Cara terbaik untuk menyembunyikannya adalah dengan menggunduli kepala Anda.

Kebotakan adalah aib yang menjadi mimpi buruk bagi pria. Ini membuat mereka tidak percaya diri karena merusak penampilan. Yuk coba tipsnya!

Menkes, Ormas Dan Pengusaha Tandatangani MOU Pencapaian MDG



KESEHATAN MASYARAKAT : Menkes, Nafsiah Mboi (tengah) berbicang dengan Ketua Dewan Masjid Indonesia, Yusuf Kalla (kiri) dan Dirut Bank BNI, Gatot M. Suwondo (kanan) ketika menghadiri MoU antara Kemenkes dengan sejumlah pimpinan LSM dan pimpinan dunia usaha di Jakarta, Senin (12/11). MoU tersebut untuk memperkuat penyuluhan HIV/Aids dan layanan kesehatan masyarakat di daerah yang sulit di jangkau serta pulau-pulau terluar.(ant)
Jakarta (Berita) : Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan pimpinan empat ormas dan enam mitra dunia usaha mengenai dukungan untuk pencapaian target Millenium Development Goals (MDG) yang di Jakarta, Senin(12/11), bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-48.
“Orientasi pembangunan yang awalnya semua ‘bekerja untuk masyarakat’ menjadi ‘bekerja bersama masyarakat’. Penting bagi pemerintah untuk melakukan kemitraan dengan sektor swasta atau dunia usaha, organisasi kemasyarakatan dan komponen lainnya,” ujar Menkes.
Nafsiah mengatakan banyak peranan yang telah dilakukan oleh ormas maupun dunia usaha namun masih perlu ditingkatkan antara lain dalam program Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang menekankan kepada upaya terbentuknya masyarakat desa dan kelurahan yang tanggap terhadap permasalahan kesehatan yang dihadapi secara mandiri.
“Pengembangan desa siaga aktif ini akan mampu mengenali, mencegah serta mengatasi permasalahan kesehatan termasuk upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak, maupun peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat di berbagai tatanan di masyarakat seperti rumah tangga, sekolah, institusi kesehatan, tempat kerja dan tempat umum,” ujar Menkes.
Empat ormas yang menandatangani MoU tersebut adalah Dewan Masjid Indonesia (DMI), Yayasan Jaringan Pesantren Nusantara (Jannur), Yayasan Amal Bakti Ibu Indonesia (YABII) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Sedangkan enam mitra dunia usaha yaitu PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Novo Nordisk Indonesia, PT Express Trasindo Utama Tbk, PT Cisarua Mountain Dairy, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia dan PT Johnson and Johnson.
Penandatanganan itu menandakan dukungan dan komitmen ormas dan dunia usaha untuk berperan aktif dalam pembangunan kesehatan khususnya pada pencapaian indikator MDG sementara fokus kegiatan ormas akan meliputi promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di lingkungan tempat ibadah, sekolah dan pesantren dalam berperilaku hidup bersih dan sehat serta Desa Siaga Aktif.
Dunia usaha menyatakan dukungannya di ruang lingkup kegiatan peningkatan kesehatan ibu, penurunan kematian anak, peningkatan status gizi masyarakat, pengendalian penyakit HIV dan AIDS, penyehatan lingkungan dan pengendalian penyakit tidak menular.

Minggu, 11 November 2012

Pegawai RS Sosialisasikan Pentingnya Kesehatan Melalui Karnaval

Cirebon: Apa jadinya bila dokter dan pekerja rumah sakit menggelar acara karnaval? Di Cirebon, Jawa Barat, ratusan dokter dan pekerja rumah sakit memperingati hari kesehatan nasional dengan karnaval berkeliling kota.

Karnaval "Cirebon Cinta Sehat" ini digelar dalam memperingati hari kesehatan nasional ke-48 yang jatuh pada 12 November. Karnaval ini dibuka oleh Wali Kota Cirebon, Subardi, dan mendapat sambutan positif dari ribuan masyarakat yang menyaksikan karnaval ini.

Tujuan karnaval ini adalah untuk membentuk kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Mulai dari pentingnya makanan bergizi, menjaga kesehatan ibu dan anak, hingga dampak dari bahaya merokok.

Sosialisasi kesehatan pada masyarakat tidak harus melulu dengan cara biasa. Karnaval ini bisa menjadi salah satu cara unik untuk menyampaikan pesan pentingnya arti kesehatan.

Sabtu, 10 November 2012

Hari Pahlawan, Polres Lampung Selatan Adakan Pelayanan Kesehatan Gratis

Lampung, - Peringatan hari pahlawan diisi dengan pelayanan kesehatan gratis oleh Polres Lampung Selatan. Pelayanan kesehatan gratis yang dipusatkan di Desa Tetaan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan ini berlangsung selama dua hari, Sabtu-Minggu (10-11/11/2012).

Ada sebanyak 285 warga yang memanfaatkan layanan kesehatan gratis. Pelayanan dan pemeriksaan kesehatan ini bekerjasama dengan Dinas Kesehatatan Lampung Selatan. Ada 5 dokter dan 15 perawat yang memberikan pelayanan kepada warga.

Kapolres Lamsel AKBP Tatar Nugroho mengatakan memberikan pelayanan kepada masyarakat adalah bagian dari bentuk rasa patriotisme. "Kita ingin selalu memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat lewat semangat hari pahlawan," kata dia.

Desa Tetaan dipilih sebagai lokasi pelayanan kesehatan karena di wilayah itu belum ada pusat kesehatan yang dilayani bidan atau tenaga kesehatan.

Menurut Tatar, kegiatan pemeriksaan kesehatan ini diberikan kepada semua suku dan etnis yang ada di desa. "Pelayanan tidak membeda-bedakan suku dan etnis untuk menunjukkan bahwa kami bersaudara di Lampung," kata dia.

Selain menyelenggarakan kesehatan, peringatan hari pahlawan juga diisi dengan tabur bunga di makam Pahlawan Raden Inten II di Desa Banjarmasin dan apel besar yang diikuti oleh anggota TNI/Polri, Pemerintah Kabupaten.

Tatar mengatakan, kegiatan pelayanan kesehatan juga akan dilakukan di daerah lain pasca peringatan hari pahlawan.

Kamis, 08 November 2012

Krisis Kesehatan di Republik Afrika Tengah Makin Parah



Menurut badan bantuan kesehatan Dokter Tanpa Tapal Batas (MSF), Republik Afrika Tengah bukan hanya mengalami krisis kekurangan gizi parah, tetapi juga tingkat kematian anak-anak yang tiga kali lebih tinggi dari tingkat darurat

Rabu, 07 November 2012

Menkes: RS Harus Wujudkan Jaminan Kesehatan Semesta

 Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi (tengah)

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi (tengah). Seluruh jajaran di Rumah Sakit (RS) Indonesia harus siap menyongsong era baru dengan mengedepankan jaminan kesehatan semesta bagi masyarakat.

"Untuk menjamin universal health coverage harus diperhatikan akses pelayanan kesehatan yang bermutu, terakreditasi, dan pro rakyat," ujar  Menteri Kesehatan RI, Nafsiah Mboi, dalam  pembukaan Kongres Nasional ke-12 Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi), Rabu (7/11).

Ia mengatakan, dalam menjamin kesejahteraan dan kesehatan semesta, setiap RS harus memerhatikan tenaga kesehatan, obat-obatan, alat kesehatan, alat penunjang lainnya.

Menurut Nafsiah, tugas para tenaga kesehatan di RS adalah bekerja untuk mengupayakan setiap pasien sehat secara cepat dan baik.

"Sebagai tenaga kesehatan harus kembali ke awal dimana telah memilih  untuk bergerak, berkarya, dan melayani dalam pembangunan kesehatan  masyarakat," ujarnya.

Nafsiah mengatakan, pembangunan tersebut tidak masuk akal jika  dijalankan sendiri dan dirinya memberikan penghargaan dan bangga atas  bersatunya 12 asosiasi di bawah Persi.

"Saya senang, bersatunya 12 asosiasi sebagai organisasi dan Persi yang  mempersatukan mereka. Ini sangat bermakna dalam pembangunan kesehatan  Indonesia," ungkapnya.

Dirinya juga berharap, masalah-masalah tidak meratanya pelayanan yang  terjadi di Indonesia dapat berkurang dengan mengutamakan perhatian pada  kepentingan masyarakat.

Persi harus melakukan advokasi, kata Nafsiah, supaya kesenjangan akses  kesehatan di pusat dan daerah tidak terjadi dengan bekerja sama bersama  Pemda di kabupaten Kota.

Selain Kongres tahunan ini, rangkaian acara lain sejak hari ini hingga  Sabtu (10/11) mendatang akan ada seminar tahunan ke-6 membahas 'patient  safety' dan juga Hospital Expo ke-25 di JCC.

Berbagai RS turut hadir dalam kongres hari ini, seperti RS Eka Hospital,  RS Pondok Indah, Ramsay Health Care RS Premier Bintaro, RSPP, RS  Keluarga Sehat, Medistra, Ikatan Rumah Sakit Jakarta Metropolitan, Omni  Hospital, RS Islam Jakarta, Rumah Sakit Jakarta, dan lainnya.

RelmaxTop - the very best site counter. From creators of EasyHits4U